Rengasdengklok, 30 April 2025 – Lapangan SDIT Bina Cinta Muslim, Dusun Bojong Karya, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, dipenuhi keceriaan 270 anak taman kanak-kanak (TK) dari sembilan sekolah se-Kecamatan Rengasdengklok dalam kegiatan edukasi bertema pekerjaan bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Rengasdengklok. Diselenggarakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) gugus Rengasdengklok, acara yang berlangsung dari pukul 07.00 hingga 10.00 WIB ini menghadirkan pengalaman belajar yang seru sekaligus mendidik.
Acara ini diikuti siswa dari TK Mentari (15 anak), TK Aisyiyah (14 anak), TK Iqro (23 anak), TK Kenari (22 anak), TK Al Mizan (53 anak), TK Al Kautsar (40 anak), TK Mutiara Ceria (22 anak), TK Permata (30 anak), dan TK Penabur (40 anak). Empat personel Damkar Rengasdengklok hadir bersama satu unit mobil pemadam kebakaran untuk memperkenalkan profesi pemadam kebakaran dan keterampilan penyelamatan kepada anak-anak.
Rangkaian acara dimulai dengan senam pagi ceria, menggugah semangat anak-anak untuk memulai hari. Dilanjutkan dengan pemaparan materi, petugas Damkar menjelaskan fungsi peralatan seperti selang, helm, dan alat pemadam ringan (APAR) dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami. Sesi teknik memadamkan api menjadi sorotan, dengan demonstrasi oleh petugas, guru, dan perwakilan orang tua, serta kesempatan bagi beberapa siswa untuk memegang selang pemadam di bawah bimbingan petugas. Puncak kegembiraan terjadi saat bermain air, di mana anak-anak riang bermain dengan “hujan buatan” dari air mobil pemadam, menciptakan suasana penuh tawa.
Ibu Lina Yuliana, Ketua Gugus IGTKI Rengasdengklok, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara. “Alhamdulillah, kegiatan ini merupakan inisiatif gugus IGTKI Kecamatan Rengasdengklok untuk mengundang Damkar dalam pembelajaran bertema pekerjaan. Sebanyak sembilan lembaga dengan 270 siswa berpartisipasi di SDIT Bina Cinta Muslim, Dusun Bojong Karya, Rengasdengklok, Karawang. Semoga anak-anak mendapat pengalaman berharga,” ujarnya.
Johan S., Danru Damkar Rengasdengklok, menjelaskan cakupan edukasi yang diberikan. “Kami memperkenalkan penanggulangan bahaya kebakaran, baik secara tradisional maupun dengan unit mobil semprot Damkar, serta profesi dan tugas penyelamatan kami. Tadi dibahas juga cara penanganan kebakaran kompor gas dengan pemadaman alat tradisional seperti karung goni. Kebetulan, setiap ada kegiatan seperti ini, saya gunakan karung goni untuk demonstrasi. Kami juga menjelaskan penyelamatan, seperti evakuasi hewan—ular, sarang tawon vespa, biawak—hingga membantu melepas cincin yang tersangkut di jari. Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Kami berharap ilmu ini bermanfaat dan anak-anak serta orang dewasa senang dengan kehadiran kami,” tuturnya.
Acara ditutup dengan sesi foto masing-masing sekolah di depan mobil pemadam kebakaran, diikuti foto bersama guru dan petugas Damkar, mengabadikan momen berharga. Antusiasme anak-anak, dukungan guru, dan keterlibatan orang tua menjadikan kegiatan ini sukses dan bermakna. Semoga acara serupa terus digelar untuk membentuk generasi yang peduli keselamatan dan mengenal profesi mulia seperti pemadam kebakaran. (AlamGerilya)